BLOG 2 | By Harbert Yonathan
Keberlanjutan memiliki arti dapat berlangsung secara terus-menerus, baik di masa kini maupun di masa yang akan datang. Sebagai manusia kita tidak dapat menciptakan suatu hal dari tidak ada, namun kita memiliki kemampuan untuk mengelola hal-hal yang ada di sekitar kita, yaitu sumber daya alam. Sumber daya alam dapat di kelompokkan menjadi dua kategori yaitu yang dapat diperbarui dan yang tidak dapat diperbaharui. Sumber daya ini dapat kita kelola menjadi berbagai hal, salah satunya adalah bangunan. Meskipun kita memiliki kemampuan ini, tidak berarti kita boleh mengeksploitasi alam yang juga merupakan tempat kita tinggal.
Dalam menggunakan sumber daya alam, manusia seringkali memberikan dampak yang cenderung merusak alam. Maka dari itu diperlukan pengelolaan yang baik dan bijaksana. Seperti yang sudah di sampaikan dari blog minggu lalu bahwa bangunan merupakan salah satu penyumbang terbesar gas emisi rumah kaca dan juga mengkonsumsi 40% dari energi di dunia. Bangunan termasuk dalam kebutuhan dasar manusia dan oleh karena itu pembangunan akan selalu terjadi. Dengan mengetahui hal tersebut kita perlu untuk mengelola proses pembangunan dan bahkan setelah bangunan itu terbangun agar dapat befungsi secara maksimal dengan effisien dan tidak memberikan dampak yang merugikan lingkungan. Untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan berbagai peran dan berbagai profesi, salah satunya adalah arsitek.
Arsitek memegang peranan yang penting dalam proses pembangunan. Hal ini dikarenakan seorang arsitek merupakan perancang yang berarti arsitek memikirkan banyak pertimbangan dan juga seringkali menjadi pemimpin dan mengawasi proyek suatu proyek agar dapat terlaksana dengan baik. Sebelum mendesain sebuah bangunan/kawasan, arsitek akan melakukan riset secara mendalam mengenai berbagai aspek seperti: lingkungan sekitar, kebutuhan pengguna, iklim, dan masih banyak lagi. Riset ini bertujuan agar desain yang dihasilkan tidak hanya dapat menjawab kebutuhan dari pengguna tetapi juga bagaimana bangunan tersebut akan berdampak dalam jangka panjang.
Ketika memikirkan dampak jangka panjang tentu saja sebuah bangunan tidak lepas dari kebutuhan perawatan (maintanence). Sebuah bangunan yang di desain dengan baik tentu saja akan mengurangi biaya perawatan. Dalam pengoperasian bangunan sehari-hari juga dibutuhkan energi agar bangunan tersebut dapat berfungsi sebagaimana mestinya, contoh paling sering kita temukan adalah penggunaan pendingin ruangan (AC), hal ini juga dapat dihemat dengan desain yang baik contohnya dengan memanfaatkan ventilasi silang. Penghematan energi ini juga turut menjaga alam, terutama pada saat ini dimana sebagian besar listrik dunia masih dihasilkan dari energi tidak terbarukan seperti batu bara yang menghasilkan polusi bagi lingkungan.
Jika kita melihat ke skala lingkungan yang lebih luas yaitu skala kota, maka kita akan melihat adanya kebutuhan mobilitas bagi masyarakat modern dengan kebutuhan yang semakin kompleks contohnya bekerja dan berbelanja. Sebagian besar transportasi yang digunakan pada masa kini masih sangat bergantung pada bahan bakar minyak yang juga merupakan sumber energi yang tidak terbarukan dan memberi dampak polusi yang sangat besar bagi dunia. Peran arsitek dalam skala urban adalah untuk mengelola sebuah kawasan agar dapat menjadi sebuah kawasan yang terintegrasi dan juga membuat akses ke transportasi umum yang murah dan terjangkau, contohnya seperti membuat kawasan Transit Oriented Development. Tidak hanya memberikan manfaat bagi lingkungan, tetapi secara ekonomi juga mendapatkan manfaat yang baik karena ekonomi menjadi lebih terpusat dan mudah di akses.
Sebagai penutup, penerapan Sustainable Architecture memiliki dampak yang sangat luas dalam berbagai aspek seperti tiga pilar yang di kemukakan dalam blog minggu sebelumnya yaitu: Lingkungan, Sosial, dan Ekonomi. Untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan kontribusi dari berbagai lapisan masyarakat dari berbagai profesi, salah satu peran yang cukup dominan dalam hal ini adalah arsitek. Seorang arsitek memiliki tanggung jawab untuk menentukan masa depan dari sebuah bangunan/kawasan yang di desainnya. Jika dilihat dari jangka panjang, pengunaan jasa arsitek dalam mendesain tidak hanya menguntungkan bagi lingkungan tetapi juga bagi pengguna jasa tersebut karena dapat mengurangi biaya di masa mendatang untuk perawatan dan energi.
Referensi :
2022. [online] Available at: <https://www.nationalgeographic.com/science/article/the-decade-we-finally-woke-up-to-climate-change> [Accessed 17 April 2022].
Arup.com. 2022. [online] Available at: <https://www.arup.com/perspectives/is-transit-oriented-development-the-solution> [Accessed 17 April 2022].
First In Architecture. 2022. Architecture Site Analysis Guide. [online] Available at: <https://www.firstinarchitecture.co.uk/architecture-site-analysis-guide-2/> [Accessed 17 April 2022].
IEA. 2022. Final consumption – Key World Energy Statistics 2021 – Analysis - IEA. [online] Available at: <https://www.iea.org/reports/key-world-energy-statistics-2021/final-consumption> [Accessed 17 April 2022].
Tod.org. 2022. Transit Oriented Development. [online] Available at: <http://www.tod.org/> [Accessed 17 April 2022].
Comments